Jumat, 15 April 2016

AIRWAY BREATHING

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
AIRWAY BREATHING

1.      Tujuan Praktikum        :
Mahasiswa dapat menerapkan cara pembebasan jalan napas

2.      Uraian Tugas Praktikum :
Mahasiswa melakukan persiapan alat untuk pembebasan jalan napas, mengkondisikan pasien , melaksanakan prosedur dan mengevaluasi hasil tindakan

3.      Kriteria Penilaian         :
NO
ASPEK PENILAIAN
INDIKATOR
1
Kognitif
a.    Definisi pembebasan airway
Membebaskan jalan napas dari obtruksi baik total maupun parsial

b.    Tujuan pembebasan airway\
Mencegah supaya tidak terjadi hipoksia karena bila airway obstruksi selama 1.5 menit maka kemudian, Nafas akan berhenti bila berlanjut maka 4-5 menit otak mulai mengalami kerusakan karena hipoksia dan kerusakan otak irreversible.

c.    Jenis pembebasan airway
Tanpa alat :  Head tilt, Chin lift, Jaw trust






Dengan alat :  Orofaringeal airway, Nasopharingeal airway, Laringo mask airway, Krikotirotomy, Trakeostomy, Endotracheal tube

d.    Indikasi dan kontraindikasi cara pembebasan airway
1.      OPA / Orapharingeal Airway
Indikasi : pasien tidak sadar
Kontraindikasi : pasien sadar , reflek muntah postitf

2.      NPA / Nasopharingeal airway
Indikasi : pasien sadar membutuhkan alat lebih lanjut
Kontraindikasi : FBC
2
Psikomotor
A.      Persiapan alat
1.     Orofaringeal
2.     Nasofaringeal
3.     Sarung tangan disposibble

B.      Persiapan kondisi pasien
1.      Posisi pasien
2.      Jelaskan prosedur kepada pasien
3.      Mencuci tangan

C.      Prosedur tindakan
Orofaringeal
1.        Ukur orofaringeal dari ujung mulut sampai tragus atau dari pertengahan bibir ke angulus mandibula
2.        Masukkan orofaringeal dengan menghadap keatas dan bila telah menyentuh palatum durum maka putar orofaringeal ke bawah dan dorong masuk ke mulut
\





Nasofaringeal
1.      Ukur lubang nasofaringeal sesuai dengan tangan kanan pasien
2.      Hadapkan irisan nasofaringeal ke septum hidung kanan
3.      Masukkan dan putar ke kanan









D.      Evaluasi
Mencuci tangan
Bereskan peralatan
Salam terapeutik

E.       Dokumentasi
Waktu pelaksanaan
Suara napas : snoring, gargling, crowing
Reaksi pasien
3
Afektif
Sikap kepada pasien:
a.       Ramah
b.      Sopan santun
c.       Komunikasi terapeutik
d.      Tepat & teliti

Surabaya,      April 2015
Dosen Pembina


Merina Widyastuti,M.Kep.,Ns


 TOPIK KULIAH : KEPERAWATAN HIV AIDS SHT oleh Merina Widyastuti  Untuk Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya VOLUNTARY COUNSELLING TEST HIV   ...