Langsung ke konten utama

KONSEP TERAPI OKSIGEN

KONSEP TERAPI OKSIGEN



Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki maslow. Seorang individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih dulu mencari kebutuhan fisiologis (Maslow,1970). Misalnya seseorang yang kekurangan makanan, keselamatan, dan cinta biasanya mencari makanan sebelum mencari cinta. hal ini dikarenakan kebutuhan fisiologis merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup. Sedangkan manusia memiliki delapan macam kebutuhan fisiologis yakni kebutuhan oksigen, cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat tinggal, istirahat, dan kebutuhan seks. Salah satunya yang akan dibahas dalam makalah ini adalah kebutuhan oksigenasi.
Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Beberapa jaringan seperti otot skelet, dapat bertahan beberapa waktu tanpa oksigen melalui metabolisme anaerob, sebuah proses dimana jaringan ini menyediakan energi mereka sendiri tanpa adanya oksigen. Jaringan yang melakukan hanya metabolisme aerob, prosesnya membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup. Seperti yang diketahui Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Sedangkan Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung Oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi. Kekurangan oksigen dalam beberapa menit saja dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang tak dapat diperbaiki lagi, dan untuk jangka waktu yang pendek dapat mengakibatkan kematian.
      Oksigen secara adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paru-paru, pembuluh darah, dan jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien berisiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan tersebut mungfkin akut, seperti pada henti jantung, atau kronik, seperti pada penyakit emfisema. Tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen mempunyai rentang dari kondisi darurat dengan resusitasi jantung-paru untuk henti jantung sampai tindakan pendukung seperti pemberian oksigen pada klien dengan penyakit paru selama berolahraga.


Anatomi Sistem Pernafasan
Saluran Nafas Atas
1.      Hidung
  • Terdiri atas bagian eksternal dan internal
  • Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
  • Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
  • Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
  • Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
  • Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
  • Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
  • Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia
2.      Faring
  • Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
  • Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
  • Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif
3.      Laring
  • Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
  • Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
    - Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
    - Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
    - Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)
    - Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
    - Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
    - Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
  • Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
  • Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu
4.      Trakea
  • Disebut juga batang tenggorok
  •  Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
  1. Saluran Nafas Bawah
  1. Bronkus
·         Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
·         Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
·         Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
·         Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
  1. Bronkiolus
  • Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
  • Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
  1. Bronkiolus Terminalis
  • Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
  1. Bronkiolus respiratori
  • Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
  • Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
  1. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
  • Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
  • Dan kemudian menjadi alveoli
  1.  Alveoli
  • Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
  • Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
  • Terdiri atas 3 tipe :
    - Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
    - Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
    - Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
PARU
  • Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
  • Terletak dalam rongga dada atau toraks
  • Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
  • Setiap paru mempunyai apeks dan basis
  • Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
  • Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
  • Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA

  • Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
  • Terbagi mejadi 2 :
    - Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
    - Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
  • Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
  • Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru


Bernafas / pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya.
Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
2. Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli
3. Transpor yaitu pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal 97 % oksigen akan berikatan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3 % ditransportasikan ke dalam cairan plasma dan sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)




Komentar

  1. Assalamualaikum selamat pagi Bu mohon ijin memperkenalkan diri saya Grenda Elsinta dg Nim 1920018, jd kesimpulan nya Keseimbangan caira dan elektrolot berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit kedalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh padaa yang lainnya.sekian terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBAT EMERGENCY

OBAT EMERGENCY DENGAN PENGGUNAAN SYIRINGE PUMP Obat emergency merupakan obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengatasi keadaan gawat darurat. Sebaiknya disiapkan dan disediakan ditempat yang mudah terjangkau dan pemberiannya berdasarkan pada keadaan pasien tersebut. Pemberian obat selalu mengacu pada 5T dan 1W dimana yang dimaksud adalah (Tepat obat, Tepat waktu, tepat orang, tepat dosis, tepat cara ) dan Waspada terhadap efek samping obat tersebut. Berikut yang termasuk obat-obatan yang sering diberikan secara berkesinambungan adalah adrenalin, dopamin, dobutamin, herbesser . Pemberian obat yang tidak dirancang dengan benar dapat berakibat fatal atau tidak berkhasiat sama sekali. PRINSIP PEMBERIAN Pemberian obat selalu mengacu pada 5T dan 1W (Tepat obat, Tepat waktu, tepat orang, tepat dosis, tepat cara ) dan Waspada terhadap efek samping obat tersebut. PERHITUNGAN OBAT :  Pasien dengan BB 50Kg, mendapatkan terapi dopamin dengan dosis 5mcg/Kg/Menit. Sediaan dopamin yan

Pemeriksaan fisik sistem pernapasan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN (B1) INSPEKSI 1.     Wawancara pasien terkait keluhan sesak napas, nyeri dada ,  batuk, pengeluaran sputum dan batuk darah. Adapun masing – masing pemeriksaan akan dijelaskan sebagai berikut : a.     Derajat Sesak Nafas Derajat Sesak Keluhan Sesak Derajat I Sesak bila aktivitas berat, aktivitas sehari-hari baik Derajat II Sesak bila naik tangga Derajat III Aktivitas sehari-hari terasa sesak Derajat IV Pekerjaan ringan terasa sesak, istirahat tidak sesak Derajat V Istirahat tetap sesak (hidup tergantung O 2 ) b.     Nyeri dada Keluhan Nyeri Dada Kemungkinan Diagnosis Nyeri Dada Mendadak  Peny. Jantung   Pneumotoraks Nyeri Seperti Ditusuk Pleuritis Peny. Jantung  (Angina) Pneumotoraks Nyeri Dada Rasa Keme

PENGAJUAN KEANGGOTAAN HIPGABI JAWA TIMUR

Kepada Yth. Sejawat perawat Gawat Darurat Di Jawa Timur Assalamualaikum wr wb Bapak ibu dulur yang akan mengajukan keanggotaan HIPGABI , kini sudah dapat mengisi data data di link  bit.ly/form-anggota-hipgabi . Adapun syarat data yang harus anda lengkapi sebelum klik link adalah : 1. NIRA 2. Alamat dan nomor ponsel 3. Foto 3x4 pakaian resmi Atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih HIPGABI # Bersatu # Berkualitas # Sejahtera Berikut adalah daftar pengajuan yang akan diproses beserta keterangannya No Nama Nira Institusi KET 1 Yudisa Diaz Lutfi Sandi, Ns., M.Kep 35210213331 Akper Pemkab Ngawi LENGKAP 2 Rizky Fajar Bahtiar,S.St 35730327236 Rumah Sakit Universitas Brawijaya LENGKAP 3 Khotimah, S. Kep., Ns., M. Kes 35170232243 Unipdu Jombang LENGKAP 4 Guruh Wirasakti, S.Kep.,Ns.,M.Kep. 35730479034 STIKES dr. Soebandi Jember LENGKAP