PANDUAN LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KLINIK KMB
PANDUAN : https://drive.google.com/file/d/1GvrwHD3zXyF0AgKIo3ihChO9VwxQGI2D/view?usp=sharing
KETENTUAN TERKAIT
1. Setiap minggu mahasiswa diwajibkan membuat laporan pendahuluan
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KASUS CVA INFARK
Memenuhi Tugas Individu Praktek Klinik
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Fasilitator:
Merina
Widyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03.033
Disusun
Oleh
Nama
……………….
NIM
PROGRAM
STUDI …… KEPERAWATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH
SURABAYA 20..../ 20 .....
LEMBAR PENGESAHAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Judul Makalah
|
:
|
........................................................................................
|
Tanggal Penugasan
|
:
|
................................................................................
|
Tanggal Pengumpulan
|
:
|
................................................................................
|
Dengan ini telah menyelesaikan tugas individu yang telah dikirimkan dalam bentuk hard copy pada tanggal ....... dan
bentuk soft copy pada tanggal.........
Mengetahui
Dosen
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Merina
Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP.
03.033
|
|
Surabaya,
....................................................
Mahasiswa
....................................................................
NIM .
|
LAPORAN
PENDAHULUAN
1.
Konsep Dasar Penyakit
a.
Definisi
b.
Etiologi
c.
Klasifikasi
d.
Patofisiologi
e.
Web of Caution
f.
Manifestasi Klinis
g.
Komplikasi
h.
Penatalaksanaan
2.
Konsep Keperawatan
a.
Pengkajian
1) Data
umum : Bahas mengenai bagaimana prevalensi kejadian
CVA bleeding. Misal stroke menyerang laki laki 2 x lebih banyak
daripada wanita, usia diatas 50 tahun rentan dengan cva bleeding, jarang
terjadi pada usia anak anak, tinggal di perkotaan dan pedesaan dst............
2) Keluhan
utama : Bahas mengenai keluhan utama yang khas sesuai
topik terkait. Pada
pasien dengan cva infark keluhan utamnya biasanya terjadi hemiparesis,
hemiplegia, afasia, disartria, ataksia, sampai penurunan kesadaran (Batticaca,
2008)
3) Riwayat
penyakit sekarang : Bahas mengenai keluhan
lain yang menyertai keluhan utama. Misal Pasien pada keluhan
utama mengeluh kelemahan maka untuk riwayat penyakit sekarang : kelemahan disertai mual muntah, tidak bisa
menelan ,
4) Riwayat
penyakit dahulu : Bahas mengenai penyakit dahulu yang ada
kaitannya dengan topik yang dibahas misal Jelaskan keterkaitan penyakit DM, hipertensi dan
jantung dengan kejadian CVA Infark, Pengobatan apa yang menjadi pencetus atau
penyulit pasien CVA,
5) Riwayat
penyakit keluarga : Riwayat penyakit keluarga yang terkait
dengan penyakit pasien missal CVA, Hipertensi
6) Pemeriksaan
penunjang : Bahas sesuaikan dengan topik misal
Foto rontgen dada : pelebaran ukuran jantung sebagai suatu sumber emboli
pada suatu stroke atau akibat hipertensi lama.
CT-scan : untuk membedakan antara
stroke perdarahan (intraserebral atau subarakhnoid) dengan stroke tanpa
perdarahan/ iskemik (trombus/emboli).
MRI : untuk menunjukkan adanya
iskemia serebri, dan untuk memnujukan adanya infark pada batang otak,
serebelum, atau lobus temporalis yang tidak dapat terlihat pada CT-scan.
7)
Pemeriksaan fisik
B1 ( Breath) : Bahas
bagaiman kondisi airway pada pasien sesuai dengan topik yang dibahas misal
“Pasien
dengan CVA Infark beresiko mengalami sumbatan karena adanya penumpukan sekret
akibat dari kelemahan reflek batuk”. Bahas bagaimana kondisi breathing pada pasien sesuai dengan topik yang dibahas.
Misal pada pasien dengan CVA infark tidak
ditemukan masalah pada pernapasan namun jika pasien mengalami peningkatan
tekanan intracranial akan tampak pada penurunan RR
B2 ( Blood) : Tensi meningkat, Frekuensi jantung
meningkat Bahas bagaimana kondisi circulation pada pasien sesuai dengan topik yang dibahas Pada pasien dengan
stroke non hemoragik yang mengalami perfusi serebral tidak efektif menyebabkan
kadar PaO2 <95% sehingga menyebabkan sianosis. Pasien stroke non hemoragik
mengalami diaforesis sehingga ditemukan akral teraba dingin, dan kulit
mengalami kelembapan. TD dapat normal atau meningkat, dengan frekuensi nadi
bervariasi
B3 ( Brain) : Kesadaran menurun, reflek fisiologis,
patologis, Bahas bagaimana kondisi disability pada pasien
sesuai dengan topik yang dibahas Pasien dengan cva infark akan mengalami gangguan
kesadaran jika terjadi ketidakseimbangan perfusi ventilasi. Pupil kecil dan
ptosis pada sisi kelopak mata yang terkena. Mengalami gangguan motorik seperti
hemiplegia, hemiparesis, dan mengalami gangguan sensorik seperti defisit dalam
pendengaran, pengelihatan dan indra penciuman.
B4 ( Bladder) : Bahas
sesuaikan dengan topik misal pada pasien cva infark beresiko mengalami
inkontinensia urine karena ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan, dan
ketidakmampuan untuk mengendalikan kandung kemih karena kerusakan kontrol
motorik.
B5 ( Bowel) : Bahas sesuaikan
dengan topik misal didapatkan adanya keluhan kesulitan menelan, serta
mual hingga muntah yang diakibatkan oleh peningkatan produksi asam lambung.
B6 ( Bone) : Bahas sesuaikan dengan topik misal pada pasien cva infark
beresiko mengalami penurunan kekuatan otot yang disebabkan oleh gangguan
neurosensory. Integumen : Bahas sesuaikan dengan topik misal kaji kondisi kulit
pasien , dan kaji tanda-tanda dikubitus terutama pada daerah yang menonjol
karena pasien cva infark mengalami mobilitas fisik.
b.
Diagnosa Keperawatan (SDKI,
NANDA)
Bahas sesuaikan dengan topik dan sesuaikan dengan problem yang ada di WOCdan
sesuaikan dengan prioritas diagnosa keperawatan
c. Intervensi
Keperawatan
Berisi mengenai intervensi, tujuan dan kriteria
hasil serta rasional
1. Ketidakefektifan
bersihan jalan napas b/d mukus berlebih
Tujuan
:
mempatenkan jalan napas
Kriteria
hasil
:
1. Mampu mengeluarkan
sputum
2. Menunjukan jalan nafas
yang paten (tidak ada suara napaas tambahan)
3. Saturasi O2 dalam
batas normal.
Intervensi : (Buat dengan pilar Observasi Mandiri Edukasi Kolaborasi)
1. Observasi dan Jelaskan
pada pasien mengapa terdapat penumpukan secret di saluran pernapasan dan
kegunaan batuk efektif
R: pengetahuan
diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan pasien terhadap rencana
terapeutik.
2. Ajarkan pasien batuk
efektif
R
:
batuk efektif apat mengeluarkan secret dari saluran pernapasan.
3. Atur posisi pasien
semi fowler
R
:
untuk memudahkan pasien mengeluarkan secret
4. Lakukan pengispan
lendir, batasi durasi pengisapan dengan 15 detik atau lebih
R
:
untuk mengurangi adanya penumpukan secret, dan durasinya untuk mecegah bahaya
hipoksia.
5. Kolaborasi dalam
pemberian bronkodilator
R
:
mengatur ventilasi dan melepskan secret
DAFTAR
PUSTAKA
.....................................................................................................................................
PANDUAN : https://drive.google.com/file/d/1GvrwHD3zXyF0AgKIo3ihChO9VwxQGI2D/view?usp=sharing
KETENTUAN TERKAIT
1. Setiap minggu mahasiswa diwajibkan membuat laporan pendahuluan
2. Setiap minggu mahasiswa diwajibkan membuat laporan kasus
3. Laporan pendahuluan dan laporan kasus yang dibuat harus
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. (kompetensi terlampir di buku panduan
hal 7)
7. Laporan pendahuluan yang dibuat tidak harus sama dengan
laporan kasus , menyesuaikan kondisi di ruangan
8. Bila laporan kasus tidak sesuai dengan laporan
pendahuluan maka mahasiswa cukup membuat pathway / web of caution dari teori
kasus yang dikelola.
9. Laporan pendahuluan ditulis tangan sedangkan laporan
kasus diperkenankan untuk diketik.
10. Penilaian laporan pendahuluan dan laporan kasus telah
dilampirkan di buku panduan mahasiswa. Pembimbing dipersilahkan untuk memberi
nilai pada lembar penilaian yang telah disediakan atau bila pembimbing merasa
mahasiswa tidak perlu mengetahui nilainya maka pembimbing diperkenankan untuk
memberi nilai di buku komunikasi
pembimbing ini. (format penilaian terlampir)
11. Pembimbing tetap memberikan tanda tangan pada buku
panduan mahasiswa meskipun tidak mencantumkan nilai yang diperoleh.
12. Diharapkan pada akhir departemen, mahasiswa akan
mengumpulkan 6 bendel laporan pendahuluan dan 6 bendel laporan kasus sesuai
ketentuan institusi pendidikan STIKES Hang Tuah Surabaya
13. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan laporan pendahuluan
atau laporan kasus tepat waktu boleh diberikan sangsi baik berupa pengurangan
nilai dan peringatan
Komentar
Posting Komentar