Langsung ke konten utama

Uji Kompetensi Sistem Pencernaan

Uji Kompetensi Sistem Pencernaan
Merina Widyastuti, MKep.,Ns

  1. Anatomi Fisiologi Pencernaan
1.       Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit (vestibula), dan bagian dalam , yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui pengunyahan sampai hancur, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilum terkandung dalam makanan menjadi maltosa.
2.       Esofagus
Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, selang yang dapat mengempis ini, panjangnya kira-kira 9 sampai 25cm (10 inci), diameternya sekitar 2,54cm sampai 2 cm, Esofagus mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung atau  berawal dari area laringofaring, melewati diafragma dan  hiatus esopfagus.
3.       Lambung
sebagai penyimpanan dan makanan menetap didalam perut kira – kira 3 jam, dengan rentang dari 1 – 7 jam. Volume makanan,lemak, tekanan onkotik & susunan fisik makanan mempengaruhi motilitas lambung. Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling lebar dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Letaknya di kuadran kiri atas.
4.       Usus halus
Berupa tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5 dan -> 6 m pd kadaver, Letak : didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar , Sepanjang daerah ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili Terbagi : duodenum, yeyenum dan ileum Berfungsi untuk mengabsorbsi produk digesti, Mengakhiri proses pencernaan, Sekresi cairan usus, Menerima cairan empedu dan getah pancreas , Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-  kapiler darah dan saluran-saluran  limfe
5.       Usus Besar
Panjang + 150 cm, lebar 5-6 cm. Lapisan usus besar tdd selaput lendir, lap otot melingkar, lap otot memanjang dan jaringan ikat.  Berfungsi untuk Absorbsi. 80-90% elektrolit dari kimus yang tersisa sehingga merubah kimus yang cair menjadi semi padat, Produksi mukus dimana tidak mengandung enzim pencernaan maupun hormon, Bakteri dalam kolon mampu memproduksi vitamin K, Riboflavin dan tiamin , Eksresi zat sisa
  1. Kebutuhan Nutrisi Tirah Baring Absolut
·      Beberapa faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah aktifitas , penyakit, cedera , demam , infeksi , pemasukan makanan , kelaparan
·      Cara menghitung kalori : BMR + Aktivitas + SDA , dengan demikian urutannya adalah
1.       Tentukan BMR
PerhItungan BMR dengan Persamaan Ireton –Jones digunakan pada pasien sakit berat dimana jika tidak ada maka diisi 0 dan jika ada diisi 1
Ventilator
1784 – 11 (Umur) + 5(BB) + 244 (JK) +239(Trauma) + 804(Luka bakar)
Spontan
629 – 11 (Umur) + 25 (BB) – 609 (Obesitas)

2.       Tentukan berat/ ringan/ jenis aktivitas
NO
TUJUAN
TINGKAT AKTIVITAS/ PENYAKIT (Kal/Kg)
RENDAH
SEDANG
BERAT
1
Menurunkan BB
15
20
25
2
Mempertahankan BB
20
25
30
3
Menambah BB
25
30
35

3.       Menghitung SDA
Diperkirakan besarnya SDA adalah 10 % jumlah energi dan energi aktivitas
  1. Indeks Masa Tubuh
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh adalah sebagai berikut :
IMT =
Batas ambang indeks massa tubuh ( IMT ) di Indonesia adalah sebagai berikut :
Kurus :

Berat : < 17.
sedang : 17,0 – 18,5
Normal
18,5 – 25,0
Gemuk
Ringan 25,0 – 27,0.

Berat > 27,0.

  1. Perhitungan berat badan ideal berdasarkan rumus brocca
Berat badan ideal = (TB- 100) – 10% (TB – 100)
 80 % - 120 %= normal
Misal Tinggi badan = 165
Berat badan ideal = (160-100) – 10% (160 – 100)
                                     = 60 – 6
                                     = 54 kg
Batas bawah : 80 % x 54 kg = 43,2 Kg
Batas atas : 120% x 54 kg = 64,8 Kg

  1. Gangguan sistem cerna dan nutrisi
·         Gangguan sistem pencernaan terjadi karena beberapa hal antara lain  Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker, Disfagia karena adanya kelainan persarafan, Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa. , Nafsu makan menurun
·         Penyakit yang terkait dengan gangguan nutrisi adalah KEP, Anemia, Gondok endemik, Obesitas



·         Tanda Gangguan Sistem Cerna & Nutrisi
No
Bagian Tubuh
Periksa
Nutrisi yang baik
Nutrisi yang buruk
1
Penampilan umum
Inspeksi dan cek kesadaran
Sadar, responsif
Lesu, apatis, kakeksia, Mudah lelah. Kurang energi, mudah tertidur, penampilan capek dan apatis.
2
Berat badan
Timbang BB dan TB, Cari IMT
Berat badan normal untuk tinggi badan, usia, bentuk tubuh. (Cek dengan IMT)
Penampilan obesitas atau kurus
3
Postur
Inspeksi
Postur tegak, lengan dan tungkai lurus.
Bahu kendor, dada cekung, punggung bungkuk.
4
Otot
Skala kekuatan otot
0 : gerakan (-)
1 : Kontraksi otot (+), gerakan (-)
2 : ROM dgn bantuan
3 :  ROM (+), gravitasi (+)
4 : ROM (+) tahanan ringan
5 : Kekuatan normal
Otot berkembang baik, kuat, tonus bagus, beberapa lemak di bawah kulit.
Penampilan lemah, tonus buruk, tonus tidak berkembang, nyeri, edema, penampilan terbuang, tidak mampu berjalan dengan baik.
5
Fungsi gastrointestinal
1.    Dengarkan bising usus
2.    Pemeriksaan hepar
Nafsu makan dan pencernaan baik, eliminasi teratur normal, tidak ada organ atau massa yang teraba.
anoreksia, tidak dapat mencerna, konstipasi atau diare, pembesaran hati atau limpa.
6
Fungsi kardiovaskuler
Cek tanda tanda vital
Laju denyut dan irama jantung yang normal, tidak ada murmur, tekanan darah normal untuk usianya.
Laju denyut jantung cepat ( di atas 100 x / menit ), pembesaran jantung, irma tidak normal, tekanan darah meningkat.
7
Rambut
Inspeksi
Bersinar, penampilan berkilat, kuat, helai rambut tidak mudah dicabut, kulit kepala sehat.
Rambut berserabut, kusam, kusut, kering, tipis, dan kasar, penampilan depigmentasi helai rambut mudah terlepas.
8
Kulit ( umum )
Inspeksi
Kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Kasar, kering, bersisik, pucat, berpigmen, penampilan iritasi, lebam, petechiae, kehilangan lemak pada subkutan.
9
Wajah dan leher
Inspeksi
Warna merata, halus, merah muda, penampilan sehat, tidak ada bengkak.
Penampilan berminyak, diskoloriasi, bersisik, bengkak, kulit gelap, di pipi dan di bawah mata, tidak halus, atau kasar pada kulit, sekitar hidung dan mulut.
10
Mulut
Inspeksi
Halus, warna baik , penampilan lembab ( tidak pecah atau bengkak) , Membran mukosa didalam rongga mulut merah muda sampai kemerahan. Gusi tidak bengkak atau berdarah, terdapat papilla di permukaan lidah, tidak ada lesi, Gigi tidak berlubang dan nyeri
Penampilan kering, bersisik, bengkk, kemerahan atau bengkak ( keilosis ) lesi anguler, pada sudut mulut, fisura atau skar ( stomatitis ). Gusi bengkak dan mudah berdarah, margin kemerahan, inflamasi, gusi tertarik kebelakang, Karies tidak terisi, gigi tidak ada
11
Mata
Inspeksi
Mata terang jernih, penampilan bersinar, tidak ada luka disudut membran, bulu mata lembab dan sehat dengan warna merah muda, pembuluh darah terlihat atau tidak ada benjolan pada jaringan atau sklera, tidak ada lingkaran kelelahan di bawah mata.
Membran mata pucat ( konjungtiva pucat ), membran kemerahan ( infeksi konjungtiva ), kering, tanda – tanda infeksI, kemerahan, dan fisura pada sudut kelopak mata ( angular palpebritis ), kekeringan membran mata ( konjungtiva serosis ), penampilan buram dari kornea ( korneal serosis ), kornea lunak ( keratomalasia )
12
Leher ( kelenjar )
Palpasi & inspeksi
Tidak ada pembesaran kelenjar.
Pembesaran tiroid


Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBAT EMERGENCY

OBAT EMERGENCY DENGAN PENGGUNAAN SYIRINGE PUMP Obat emergency merupakan obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengatasi keadaan gawat darurat. Sebaiknya disiapkan dan disediakan ditempat yang mudah terjangkau dan pemberiannya berdasarkan pada keadaan pasien tersebut. Pemberian obat selalu mengacu pada 5T dan 1W dimana yang dimaksud adalah (Tepat obat, Tepat waktu, tepat orang, tepat dosis, tepat cara ) dan Waspada terhadap efek samping obat tersebut. Berikut yang termasuk obat-obatan yang sering diberikan secara berkesinambungan adalah adrenalin, dopamin, dobutamin, herbesser . Pemberian obat yang tidak dirancang dengan benar dapat berakibat fatal atau tidak berkhasiat sama sekali. PRINSIP PEMBERIAN Pemberian obat selalu mengacu pada 5T dan 1W (Tepat obat, Tepat waktu, tepat orang, tepat dosis, tepat cara ) dan Waspada terhadap efek samping obat tersebut. PERHITUNGAN OBAT :  Pasien dengan BB 50Kg, mendapatkan terapi dopamin dengan dosis 5mcg/Kg/Menit. Sediaan dopamin...

KONSEP DASAR AKTIVITAS LATIHAN DAN MOBILISASI

KONSEP DASAR AKTIVITAS LATIHAN DAN MOBILISASI OLEH  Merina Widyastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep Konsep dasar dari mobilisasi adalah ditujukan pada pergerakan tubuh untuk mempertahankan diri dari cedera, dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari hari secara mandiri. Terkait konsep dasar mobilisasi ini maka tidakk terlepas dari konsep anatomi dan fisiologi pada sistem muskuloskeletal dan sistem persarafan. adapun sistem lain yang juga berpengaruh terhadap mobilisasi adalah sistem kardiovaskular dan sistem pernapasan, karena jika kita lihat jika ada gangguan pada sistem tersebut maka juga akan mempengaruhi aktivitas mobilisasi yang akan berdampak terhadap kemandirian untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia.  Konsep dasar mobilisasi erat kaitannya dengan patien safety begitu juga dengan keselamatan perawat sebagai care giver. Untuk pasien akan berdampak pada perlindungan cedera , luka akibat tirah baring yang lama / dekubitus, kontraktur sampai pada atrofi otot dan atelektas...

APA YANG KAU CARI DENGAN PENELITIAN ??

APA YANG KAU CARI DENGAN PENELITIAN ?? Skripsi merupakan syarat wajib untuk dapat lulus di program sarjana di perguruan tinggi. Sebelum anda menyusun maka perhatikan topik riset apa yang anda inginkan. Terkait topik riset maka ada beberapa hal yang harus anda perhatikan diantaranya   1. Pastikan anda menyukai topik tersebut.  2. Pastikan anda bisa pakar di bidangnya 3. Pastikan topik itu mampu laksana ( waktu, tempat, responden) 4. Pastikan hasilnya bisa dirasakan di profesi keperawatan misal berdasar intervensi yang ada   1.        PENDAHULUAN : a.        Apa judul riset anda ? b.       Mengapa anda mengambil topic ini? c.        Apa kaitannya dengan profesi perawat. Dimana masalahnya? Mana problem statementnya ? à Bab 1 alenia 1 d.       Berapa prevalensinya ? è bab 1 alenia 2 e.       Bagai...